Talk Show Oprah Berakhir, Stasiun TV Pasrah

Show tersebut menempati rating tertinggi acara talk show selama 23 musim berturut-turut.

Program TV Talk Show yang biasa dibawakan oleh Oprah bakal berakhir pada 9 September 2011 mendatang. CBS TV, stasiun yang biasa menayangkan acara tersebut mengaku hanya bisa pasrah akan keputusan tersebut.

"Kami sangat menghormati keputusan Oprah dan semoga dia akan mendapatkan kesuksesan di masa depannya," kata pihak CBS TV seperti dikutip dari Hollyscoop, Jumat 20 November 2009.

Meski demikian, pihak CBS berharap bisa bekerjasama dengan Oprah lagi di lain kesempatan. Mereka akan membuka pintu untuk wanita berusia 55 tahun tersebut bila ingin bekerjasama dengan mereka lagi.

Mengenai pengumuman soal berakhirnya acara oprah show itu akan diumumkan langsung oleh Oprah Jumat ini pukul 09.00 waktu setempat. Acara itu juga akan disiarkan langsung dari Chicago, Illinois.

Show tersebut menempati rating tertinggi acara talk show selama 23 musim berturut-turut. Setidaknya 42 juta penonton di Amerika Serikat menonton acara itu tiap minggunya. Belum lagi jumlah penonton di 145 negara yang menanyangkan acara tersebut.

Acara Oprah berani tampil beda dan jadi trend setter. Kemampuannya menghadirkan narasumber papan atas pun layak diacungi jempol.

Banyak keunikan yang terjadi di acara Oprah. Dari acara bagi-bagi mobil untuk pada penonton di studio pada September 2004, hingga aksi norak Tom Cruise yang melompat-lompat di sofa untuk menunjukan cintanya pada Katie Holmes pada Mei 2005.

Sumber: VivaNews.Com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Bocah Dua Tahun Sukses Jadi Bidan

"Dia adalah pahlawan cilik saya," kata Bobbye.

Baru berusia dua tahun, Jeremiha Taylor sudah membuat ibunya bangga. Dia tampil sebagai pahlawan saat membantu ibu melahirkan adiknya, Kamron.

Menurut harian The Commercial Appeal, peristiwa langka itu terjadi pada Jumat pekan lalu, 13 November 2009, di Kota Olive Branch, negara bagian Mississippi, Amerika Serikat.

Sang ibu, Bobbye Favazza, mengungkapkan bahwa kelahiran anaknya yang ketiga ternyata lebih cepat dari perkiraan. Dokter sudah menjadwalkan Bobbye untuk bersalin lewat bedah caesar di rumah sakit setempat pada 6 Desember mendatang.

Namun pada Jumat pekan lalu air ketuban Bobbye keburu pecah. Ibu berusia 27 tahun itu menelpon layanan darurat "911," namun dia tak tahan menunggu tim bantuan dan harus segera melahirkan. Persalinan instan pun berlangsung di ruang tengah rumah Bobbye.

Saat melihat ibunya kesusahan, Jeremiha justru tampil sebagai penyelamat. Bocah itu dengan sigap mengambil sebuah handuk, seperti yang diminta ibunya.

Tak hanya itu, Jeremiha pun mau berjaga-jaga sambil melihat ibunya berusaha melahirkan calon adik. Tak lama kemudian, Jeremiha menjadi orang pertama yang menyentuh dan menggendong adiknya yang baru lahir. Dia lalu menyerahkan adiknya kepada sang ibu dalam keadaan tali ari masih tersambung.

Tim bantuan dari 911 pun melongo saat melihat bayi sudah lahir berkat bantuan anak berusia 2 tahun. Kamron pun lahir dengan sehat.

"Dia adalah pahlawan cilik saya," kata Bobbye Selasa lalu sambil memandang Jeremiha dengan perasaan bangga. "Sepertinya saat itu dia sudah tahu apa yang harus dia lakukan," lanjut Bobbye, yang kini memiliki tiga anak.

Sumber: VivaNews.Com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Semua yang Mengancam Kemerdekaan Pers Harus Dilawan!

Semua yang Mengancam Kemerdekaan Pers Harus Dilawan!

Mabes Polri telah membatalkan pemanggilan pada media massa terkait laporan Anggodo. Meski demikian, kritik pada korps baju coklat tetap saja meruyak. Mereka yang mengancam kemerdekaan pers harus dilawan.

"Polisi bikin blunder. Anggodo dibiarkan, tapi media massa yang memuat transkrip rekaman Anggodo malah mau dipanggilin," kata Ketua Dewan Pakar DPP PPP Lukman Hakiem kepada detikcom, Jumat (19/11/2009).

Menurutnya, meski sudah ada upaya revisi dan perbaikan sikap polri terhadap media dengan membatalkan pemanggilan atas kasus laporan Anggodo, hal itu menunjukkan rendahnya profesionalisme Polri dalam bekerja.

"Ini sama saja dengan bikin musuh baru. Kalau begini terus, makin susah membela polisi yang citranya semakain buruk," ujar pria yang 20 tahun menggeluti dunia jurnalistik ini.

Lukman mengingatkan semua pihak termasuk polisi dan pemerintah untuk tidak sekali-kali membatasi kemerdekaan pers yang sudah diperjuangkan selama bertahun-tahun. Sebab, siapa saja yang melakukan hal itu pati akan berhadapan dengan rakyat.

"Sebagai orang yang pernah berprofesi sebagai wartawan pada tahun 1977-1997, dan turut membidangi lahirnya UU tentang kemerdekaan dan kebebasan pers, semua potensi yang mengancam kemerdekaan pers harus dilawan!," tutupnya.

Sumber: Detik.Com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Selingkuh itu alamiah?

Selingkuh Itu Alamiah?

Hasil suatu pengkajian yang pernah dilaporkan di jurnal Science, edisi September 1998, menyebutkan bahwa selingkuh (infidelity) itu alami (natural).

Hasil itu memperlihatkan bahwa sembilan di antara sepuluh mamal (binatang menyusui) dan burung yang berpasangan untuk hidup ternyata tidak jujur terhadap pasangan mereka.

Para ahli mendapati, binatang yang berkeliaran untuk saling kawin hanyalah mengikuti kebutuhan biologis mereka. Penelitian yang, antara lain, menggunakan teknik uji coba genetik (genetic testing) itu memperlihatkan bahwa bahkan pasangan binatang yang dikenal saling setia dengan pasangannya, juga berupaya mendapatkan pasangan seksual dengan yang lain.

Menurut Dr Stephen T Emlen, seorang ahli perilaku evolusioner dari Cornell University, Amerika Serikat, betina berkeliaran untuk mendapatkan gen sebaik mungkin bagi keturunannya, sedangkan jantan terdorong hasrat untuk menjantani sesering dan sebanyak mungkin. “Monogami yang sebenarnya sungguh jarang,” katanya.

Dr Emlen berpendapat, ada dua macam monogami, yaitu sosial dan genetik. Pada jenis yang pertama, pasangan mengikat diri dan bekerja bersama untuk membesarkan anak, sedangkan pada monogami genetik para induk adalah pasangan seks yang saling setia. Bila monogami sosial relatif sudah umum, monogami genetik adalah suatu kekecualian dan bukanlah peraturan.

Dikatakan, hanya ada dua jenis monyet, marmoset dan tamarin, yang benar-benar penganut monogami. Semua jenis primata yang lain sering kawin dengan yang bukan pasangannya. “Salah satu polanya adalah betina mencari status dan kualitas tinggi,” tutur Dr Emlen.

“Dengan cara itu betina mampu melahirkan keturunan dengan kualitas lebih tinggi yang memiliki kemampuan untuk hidup dan bertahan.” Si jantan secara biologis digerakkan untuk keluyuran dengan hasrat untuk menyebarkan gen ke dalam kawanan mereka sebanyak mungkin.

Contoh lain diperoleh dari burung. Kesetiaan dalam berpasangan seks sudah lama diyakini terdapat dalam kawanan burung. Bluebird, sejenis burung yang pandai menyanyi, merupakan salah satu contoh terbaik. Pasangan jantan dan betina bekerja bersama untuk membuat sarang, mengerami telur, kemudian memberi makan dan membesarkan keturunan mereka yang masih muda.

Meski begitu, periset mendapati perselingkuhan yang juga tinggi dalam kehidupan seks burung bluebird. Patricia Adair Gowarty, seorang ahli perilaku lingkungan hidup dari University of Georgia, mendapati bahwa 15 persen hingga 20 persen bayi burung yang diasuh oleh pasangan bluebird bukanlah keturunan biologis si jantan. Menurut Gowarty, hanya 10 persen dari 180 spesies itu yang secara sosial bermonogami, benar-benar setia secara seksual.

Tentu saja manusia jauh berbeda dengan binatang. Alasan manusia untuk mendapatkan seks di luar pasangan juga jauh lebih rumit dan kompleks. Satu hal yang secara umum diyakini periset, monogami tercipta di antara spesies yang keturunannya sanggup bertahan dengan baik karena dibesarkan oleh pasangan yang utuh. Secara evolusi, mungkin ini yang mendorong manusia untuk bermonogami karena anak-anaknya perlu waktu lama untuk menjadi dewasa.

Sumber: Kompas.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS