Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda

Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda/Tahura Dago Pakar merupakan hutan vegetasi campuran yang memiliki luas sekitar 526,99 Ha. Sebagai hutan cagar alam, Tahura memiliki juga banyak koleksi flora serta fauna didalamnya.

Memiliki koleksi flora lebih dari 2.500 jenis pohon yang termasuk pada 40 familia dari 180 spesies, antara lain cemara sumatra, kayu jati, kayu kenanga, mahoni uganda, mahoni daun besar, pohon sosis, pinus atau tusam, tusam asia tenggara, filipina, mexico dan kaliandra.

Beberapa jenis flora dari dalam maupun luar negeri dan kita temui Tahura ini pada Blok Koleksi Tanaman/Arboretum seluas sekitar 30 Ha terdapat 40 famili tanaman, 112 spesies, dengan jumlah pohon sebanyak 250 pohon.


Terdapat pula berbagai macam spesies fauna burung, musang, tupai, dan kera. beberapa diantaranya merupakan hasil inventaris sejak tahun 2003, seperti primata dan jenis burung yang dapat kita temui yaitu kera ekor panjang, burung kacamata, jalak suren, cinenen pisang, elang ular bido, perenjak jawa, dll.

Diresmikan pada tanggal 14 Januari 1985, yang juga merupakan tanggal kelahiran dari Ir. H. Djuanda, Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ini merupakan Taman Hutan Raya pertama di Indonesia juga diresmikan oleh Presiden Soeharto waktu menjabat.

Tahura juga terdapat Gua Jepang dan Gua Belanda. Gua Jepang dahulu merupakan tempat penyimpanan amunisi yang tentara Jepang selama Perang Dunia II. Sebelum digunakan tentara Jepang, awalnya gua ini adalah terowongan irigasi PLTA Belanda yang dikemudian hari dijadikan benteng markas tentara.

Selain gua Jepang, juga terdapat gua Belanda. Gua Belanda juga dahulu juga digunakan untuk tempat penyimpanan amunisi oleh tentara Belanda. Juga terdapat sebuah terowongan yang akan membawa anda ke sebuah jalan kecil, dimana jalan kecil tersebut akan menjadi awal perjalanan treking anda untuk menyusuri sungai Cikapundung hingga sampai ke Maribaya.

Objek lain yang terdapat di kawasan Tahura ini adalah Curug Dago, Curug Lalay, Curug Omas Maribaya, Joging Track ke Maribaya, Patahan Lembang. Juga terdapat Batu Prasasti Thailand, Waduk PLTA Bengkok, panggung pertunjukan, dan taman bermain untuk anak-anak. kesemuanya itu cocok bagi anda maupun keluarga untuk berwisata sambil mengenali manfaat dari Taman Hutan Raya ini.

Berada di sebelah utara pinggiran Kota Bandung, lokasi ini dapat dijangkau dengan mudah bagi kita untuk mengunjunginya. Sekitar 2Km dari terminal Dago, sekitar 4Km dari Ciumbuleuit Puncrut, sekitar 8Km dari Padasuka Cimenyan, serta sekitar 4Km dari Lembang Maribaya menjadi tempat yang cocok bagi anda serta untuk berwisata sekedar melepaskan penat sesaat dari kesibukan kota.

Di sisi lain, perlu adanya perhatian serta kesadaran dari kita untuk menjaga Tahura ini agar tetap lestari. Sekarang ini permasalahan sampah dan tindakan yang tidak bertanggungjawab lainnya dapat menganggu keseimbangan alam sekitar Tahura ini. Hal ini tentu menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menyikapinya dengan bijaksana demi tetap menjaga Gua Pakar (Dago Pakar) sebagai kawasan konservasi Kota Bandung agar tetap lestari.

Tahura sebagai paru-paru kota Bandung dan juga daerah resapan air untuk daerah disekitarnya ini perlu dijaga kelestariannya. Tampaknya permasalahan seperti banjir dan juga pemanasan global dapat terjawab bila saja kita sedikit memberi perhatian pada lingkungan alam sekitar kita. Keseimbangan alam yang terjaga dapat memberikan manfaat besar bagi kita dan juga untuk generasi seterusnya. CHCrew.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda"

Posting Komentar